Apalah erti kehidupan ini tanpa sahabat?! Betapa indah kata-kata Ali bin Abu Thalib
Seorang penyair berujar:
bila seorang teman bertutur tentang diriku
yang memancing kemarahanku
kumaafkan segala kesalahannya
dan ku rendam amarahku
kerana aku cemas bila hidup tanpa seorang teman
Seorang bijak berkata: "Harta simpanan paling berharga adalah sahabat yang setia."
Penyair lain menggubah:
banyak orang mempunyai beragam angan-angan
sedang angan-anganku dalam kehidupan
hanya seorang sahabat yang rela berbagi nasib
kami berdua laksana satu ruh
yang dibagi untuk dua tubuh
tubuh kami dua namun ruh kami satu
Jika kita renungkan, alangkah tepat ungkapan di atas bila kita menengok keadaan masa sekarang. Siapa yang sanggup membantuku dalam beriltizam dengan ajaran agama? Siapa yang sanggup menolongku dalam menunaikan ketaatan dan meninggalkan maksiat? Siapa yang sanggup membantuku guna berdakwah dan istiqamah? Siapakah orang yang boleh kupercaya sebagai tempat mengadu segala permasalahan dan aku yakin akan dukungannya? Siapakah yang mahu meringankan penderitaanku, memberikan kebahagiaan padaku, menorehkan kesan padaku dengan teladan dan kata-katanya?
Semestinya seseorang tidak merasa bangga dengan dirinya, memilih hidup menyendiri dengan jauh dari kawan dan sahabat. "Sesungguhnya serigala memburu kambing yang menyendiri." "Sesungguhnya syaitan bersama orang yang menyendiri, dan dia menjauh dari kumpulan dua orang" - seperti yang dinyatakan oleh Rasullah shallallahu 'alaihi wa sallam.